Rabu, 25 Juni 2014

Pendukung Mana Terbanyak di Piala Dunia?




Selain warga Brasil, negara mana yang paling banyak membeli tiket pertandingan Piala Dunia? Jawabannya mungkin akan membuat Anda terkejut.

Menurut data asosiasi sepak bola FIFA, pendukung Amerika Serikat-lah yang paling banyak membeli tiket selain warga tuan rumah dengan pembelian lebih dari 200.000 tiket.

Ini cukup menarik karena sepak bola bukanlah olahraga populer di sana.

Namun, banyaknya jumlah pendukung tim AS di Brasil bukan hal yang mengejutkan bagi Christopher Harris, editor dan penerbit WorldSoccerTalk.com.

"Sepak bola AS melakukan pemasaran yang fantastis kepada para penonton yang memiliki uang lebih, mencintai olahraga, dan tidak keberatan menghabiskan ribuan dollar untuk menyemangati negaranya."

Belum tentu terbesar

Sepak bola merupakan lambang sempurna atas jiwa patriotik Amerika, kata Harris. Pasalnya, hanya sedikit tim olahraga AS yang bisa berkompetisi dengan pemain-pemain terbaik dunia.

Namun, apakah mereka betul-betul menjadi pendukung terbanyak di Brasil? Tampaknya belum tentu karena banyak pendukung tim yang pergi ke sana, tetapi tidak membeli tiket.

Di Jerman pada 2006, pendukung tim Inggris dipercaya menjadi yang terbesar dan polisi memperkirakan sekitar 70.000 orang Inggris datang ke negara itu.

Ada juga kemungkinan orang-orang yang membeli tiket di AS merupakan pendukung tim negara lain, kata komentator bola terkenal Allen Hopkins.

"Kami adalah melting pot dan walau identitas mereka Amerika, mereka mungkin pergi ke Brasil untuk mendukung Meksiko atau Kosta Rika dan mendukung AS sebagai negara pilihan kedua."

Negara pembeli tiket terbanyak:

1. Brasil - 1.363.179
2. AS - 196.838
3. Argentina - 61.021
4. Jerman - 58.778
5. Inggris - 57.917
6. Kolombia - 54.477
7. Australia - 52.289
8. Cile - 38.638
9. Prancis - 34,865
10. Meksiko - 33.694

Foto Lucu Gigitan Suarez Mewabah




Italia dipastikan tersingkir dari turnamen Piala Dunia 2014 setelah kalah 0-1 dari Uruguay pada Selasa (24/6/2014).

Ada kejadian menarik pada laga terakhir grup D tersebut. Pemain Uruguay, Luis Suarez, diketahui menggigit bahu bek Italia, Giorgio Chiellini.

Kejadian memalukan itu terjadi pada menit ke-79. Suarez terlihat beradu kontak dengan Chiellini dalam situasi tanpa bola. Setelah itu, tanpa alasan yang jelas, Suarez menggigit bahu kiri Chiellini.

Insiden itu luput dari pantauan wasit. Lewat tayangan ulang, Suarez memang terlihat mengarahkan kepalanya ke bahu Chiellini saat ingin berebut bola.

Kebiasaan menggigit lawan main ini bukan pertama kali dilakukan Suarez. Striker Uruguay ini juga pernah menggigit lengan pemain Chelsea, Ivanovic, pada 21 April 2013 lalu.

Gigitan Suarez di Piala Dunia Brasil ini langsung memicu kreativitas para pengguna media sosial. Tak lama dari insiden itu, foto atau gambar olahan dengan nuansa lucu, atau populer disebut meme, marak di media sosial Twitter dan Facebook.

Salah satu meme yang banyak beredar di Twitter memperlihatkan Suarez berubah menjadi drakula pengisap darah lengkap dengan gigi taring menyeramkan.

Berikut beberapa meme sindiran gigitan Suarez yang KompasBola kumpulkan dari Twitter dan Facebook.

Internet Dunia Makin Kencang, Indonesia?





Kecepatan rata-rata internet dunia semakin cepat. Hingga akhir tahun 2013 lalu, kecepatan rata-rata internet di seluruh dunia telah mencapai 3,8 Mbps, dibanding pada akhir tahun 2012 yang mencapai 2,9 Mbps.

Fakta ini diungkap oleh Akamai Technologies, Inc dalam laporan tahunannya. Laporan tersebut berisi tentang statistik global tentang konektivitas jaringan dan kecepatan koneksi, serangan dalam lalu-lintas internet, tren broadband, dan adopsi IPv6.

Dalam hal koneksi internet global, Akamai mencatat pertumbuhan kecepatan internet hingga kuartal empat 2013 naik sebesar 5,5 persen, atau mencapai 3,8 Mbps dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 2,9 Mbps.

Korea Selatan menempati peringkat pertama sebagai negara dengan kecepatan internet rata-rata tercepat, yaitu 21,9 Mbps. Bersama dengan Irlandia, Korea Selatan juga mencatat pertumbuhan kecepatan internet dari tahun ke tahun tertinggi, lebih dari 50 persen.

Bagaimana dengan Indonesia? kecepatan akses internet rata-rata di Tanah Air telah meningkat sebesar 0,1 Mbps dari kuartal sebelumnya menjadi 1,6 Mbps pada kuartal IV 2013. Meski demikian, angka tersebut masih jauh di bawah dan tidak sampai setengah dari rata-rata global. (Selengkapnya, baca "Kecepatan Internet Indonesia Peringkat Ke-118 Dunia")

"Kita telah sampai pada masa yang signifikan dalam hal peningkatan kecepatan rata-rata koneksi internet," ujar David Belson, editor dalam laporan Akamai, seperti dikutip dari PC Mag, Rabu (23/4/2014).

"Kenyataan bahwa kecepatan rata-rata internet di di kesepuluh negara teratas telah melampaui batas atas koneksi broadband menunjukkan bahwa kemajuan penetrasi broadband sangat pesat," imbuhnya.
Secara keseluruhan, dari 133 negara yang disurvei oleh Akamai hingga akhir tahun 2013, kecepatan internetnya naik dari tahun sebelumnya, kontribusi peningkatan totalnya mencapai 27 persen dibanding akhir tahun 2012.

Sebelumnya pada Januari 2013, Akamai melaporkan bahwa koneksi internet seluruh dunia mengalami penurunan sebesar 5,2 persen, atau 17,9 Mbps. Namun di kuartal empat 2013, kecepatan itu kembali pulih menjadi 23,2 Mbps, atau naik 30 persen.

"Tren seperti ini akan terus terjadi hingga tahun depan," ujar Belson.
Namun, Akamai juga memperingatkan pengguna internet bahwa seiring dengan meningkatnya kecepatan broadband, serangan DDoS juga memiliki tren meningkat sebesar 23 persen. Total serangan DDoS dalam kurun waktu 2013 mencapai 1.153 serangan.

Sumber: http://tekno.kompas.com/read/2014/04/24/1405534/Internet.Dunia.Makin.Kencang.Indonesia. 25-06-2014  19:43

Setahun, 40 Juta Konsumen Jadi Korban "Hacking"




Jumlah kejahatan cyber berada pada puncaknya di tahun 2013. Kasus-kasus pelanggaran keamanan yang menyasar pengguna kartu kredit dan debit di tahun itu memakan korban hingga lebih dari 40 juta konsumen.

Selain itu, terdapat juga serangan terhadap situs-situs jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Evernote dan sebagainya. Di tahun itu, untuk pertama kalinya insiden keamanan di komputer menjadi hal yang banyak dirisaukan pengguna awam.

Temuan tersebut terungkap berdasar laporan keamanan dari perusahaan telekomunikasi Verizon yang dipublikasikan pada Rabu (16/4/2014). Data Breach Investigation Report yang rutin dirilis oleh Verizon tiap tahunnya itu telah mendapat pengakuan dari para pelaku industri TI.

Setidaknya Verizon mencatat ada sekitar 50 perusahaan dan organisasi yang mendapatkan serangan keamanan cyber, mencakup lebih dari 63 ribu insiden pelanggaran keamanan komputer, dari jumlah itu 1.347 kasus telah terkonfirmasi sebagai pelanggaran keamanan di lebih dari 95 negara.

Jumlah serangan cyber ini diakui Verizon terus meningkat dari tahun ke tahun. Dan di tahun 2013 lalu fenomena tersebut mencapai puncaknya. Sekitar 1.300 lebih pencurian data yang terkonfirmasi tahun lalu dilakukan dengan sembilan pola serangan dasar. Namun Verizon tidak menjabarkannya satu per satu.

Selain itu, jika dirata-rata, sekitar 72 persen dari semua serangan cyber dilakukan dengan salah satu dari tiga metode, namun detilnya berbeda-beda menurut industri yang menjadi targetnya.
Sebagai contoh, dalam industri pembiayaan (finansial), 75 persen serangan melibatkan aktivitas peretasan aplikasi web, meluncurkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang mencoba mengelabui server, atau card skimming, teknik penyerang untuk mendapatkan data dari pemindaian kartu kredit atau debit.

Motif penipuan dan finansial masih menjadi alasan utama di balik serangan cyber, namun jumlah kejadiannya menurut Verizon semakin ke sini semakin berkurang. Di sisi lain, percobaan mencuri hak karya cipta justru semakin naik.

"Tujuannya tak selalu soal uang lagi, namun juga tentang hak kekayaan intelektual," ujar Jay Jacob, seorang analis di Verizon seperti dikutip dari Recode (21/4/2014).
Target lain yang banyak mendapat serangan khususnya di dunia peritel adalah terminal point-of -sales (POS) atau alat bantu transaksi di kasir-kasir. Dalam laporannya, Verizon mencatat sekitar 198 insiden yang melibatkan serangan terhadap terminal point-of-sales. Kebanyakan dalam kasus tersebut, pihak peretas berhasil melancarkan serangannya.

85 persen dari kasus serangan terhadap POS itu menggunakan software RAM-scrapping untuk membaca data kartu kredit atau debit yang digesek, mirip dengan metode yang digunakan dalam Target breach.

Dan kebanyakan, 98 persen dari semua kasus, data yang dicuri tersebut tidak diketahui setelah beberapa minggu atau bulan. Namun Verizon melaporkan tren serangan seperti itu juga semakin menurun semenjak 2011.

Laporan lengkap tentang riset serangan cyber yang dilakukan oleh Verizon bisa dibaca melalui tautan berikut ini.


Situs Web Diblokir, Duit Iklan Mengalir?



Ada yang janggal dari halaman pemberitahuan terblokirnya sebuah situs oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Halaman yang mengusung nama Internet-Positif itu ditempeli sejumlah iklan.

Hal ini misalnya terjadi saat situs Vimeo, sebuah situs berbagi video yang banyak jadi referensi pencipta konten video bermutu di Indonesia, diblokir oleh Kemenkominfo.

Pemblokiran dilakukan atas surat perintah dari pengelola Trust+, yang dipercaya Kominfo untuk menetapkan situs web apa saja yang perlu diblokir. (Baca: Indonesia Blokir Situs Video Vimeo.com)

Masalahnya, halaman yang muncul itu cukup ramai oleh iklan. Mulai dari banner horizontal di sebelah logo Internet Positif, hingga dua banner vertikal yang mengapit halaman tersebut. Di sana juga ada iklan video yang bermain secara otomatis dan konten berita dari sejumlah media massa.

Padahal, tujuan utama halaman tersebut adalah memberi tahu bahwa situs web yang dituju diblokir "Karena terindikasi mengandung salah satu unsur Pornografi, Judi, Phising, SARA atau PROXY."

Pada situs web Trust+ yang dikelola oleh Kemenkominfo, terpampang tiga tujuan utama dibuatnya sistem aplikasi Trust+. Pertama, memberi akses internet yang aman, sehat, dan terpercaya. Kedua, memberi perlindungan pada masyarakat terhadap nilai etika, moral, dan kaedah yang tidak sesuai dengan citra bangsa Indonesia. Terakhir, penghematan terhadap pemborosan penggunaan akses internet (internet utilization) di Indonesia.

Keberadaan iklan di sistem pemblokiran ini ibarat peribahasa Melayu; sambil menyelam minum air. Sambil memblokir konten internet yang dinilai negatif, dapat pula keuntungan dari iklan.

Di bagian bawah halaman juga terdapat tautan dengan teks "Advertise with Us" yang mengarah ke alamat email tertentu. Seperti hendak mengundang orang untuk mengucurkan dana iklannya ke situs itu.

Nah, siapa yang menerima aliran duit iklan tersebut? Tidak ada informasi jelas soal hal itu yang tersedia untuk publik. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah pantas membuka lapak iklan di sebuah halaman internet yang berfungsi melayani publik?


Lulus Ujian, Komputer Kelabui Manusia




Mampukah kecerdasan buatan mengelabui manusia sehingga disangka manusia sungguhan? Kemampuan itu bisa diuji lewat tes bernama Uji Turing (Turing Test).

Tes tersebut, yang dilakukan terhadap kecerdasan buatan, akan mengukur seberapa banyak sebuah kecerdasan buatan mampu mengelabui manusia dalam percakapan teks. Untuk bisa lulus tes ini, sebuah program kecerdasan buatan harus disangka sebagai manusia oleh setidaknya 30 persen dari juri yang sedang melakukan pengujian. 

Nah, untuk pertama kalinya, sebuah program komputer dinyatakan lulus dalam Uji Turing dalam kompetisi yang dilakukan pada Sabtu (7/6/2014) lalu di London, Inggris.
Sebanyak 33 persen juri dikatakan yakin bahwa Eugene Goostman, program komputer yang dibuat oleh ilmuwan komputer Vladimir Veselov dari Rusia dan Eugene Demchenko dari Ukraina, itu adalah manusia.

Program Eugene Goostman yang mengaku berumur 13 tahun, suka makan hotdog dan permen, ayahnya seorang ahli ginekolog, dan berkebangsan Ukraina tersebut berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan juri lomba secara meyakinkan.

"Tujuan kami adalah membuat ia (Goostman) mengklaim dirinya tahu segalanya, walau dari umurnya (13 tahun), orang akan berpikir dia tidak tahu apa-apa," terang Veselov.
Uji Turing yang dibuat oleh ilmuwan komputer legendaris, Alan Turing pada tahun 1950 itu didesain untuk menentukan, apakah sebuah mesin itu bisa berpikir atau tidak, layaknya manusia.

Dikutip dari The Verge (8/6/2014), Goostman menjadi program komputer pertama yang lolos kompetisi Turing Test 2014 yang diselenggarakan di University of Reading.

Kevin Warwick, seorang profesor dalam universitas tersebut mengatakan: "Mungkin sebelumnya sudah ada yang mengklaim telah lolos uji Turing, pilihan kata dalam tes Turing telah dipakai di kompetisi yang mirip di dunia, namun event kali ini lebih kompleks dari sebelumnya."
Kompleksitas yang dimaksud Warwick adalah percakapan antara juri dan mesin kali ini tidak dibatasi. Uji perbandingan dengan mesin-mesin lain juga lebih banyak, dan ujian tersebut disahkan secara independen.

Walau demikian, dengan lolosnya Goostman dalam Uji Turing tersebut, belum bisa diartikan bahwa komputer telah mampu mengambil alih peranan manusia. Program Goostman hanya dilengkapi dengan kepribadian yang detil untuk meyakinkan para juri.

Kecerdasan buatan yang disertakan juga berbeda dari yang lain, sebab Uji Turing tidak membuat komputer bisa menentukan suatu hal benar atau tidak. Uji Turing hanya menentukan seberapa "manusiawi" jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh sebuah mesin.