TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1.Pengertian
Definisi
dari teori pengambilan keputusan di kemukakan oleh:
- Ralp C. Davis;
- Mary Follet;
- James A.F. Stoner.
Keputusan
dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus
didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta
harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang
pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita,
rasional, dan pragmatis.
Secara umum
pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan
dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara
pemecahan masalah.
Contoh kasus
sederhana :
Pengambilan
Keputusan dalam Kondisi Berisiko:
Kasus Pemilik/Penjual Bakso “Senayan”
Cabang Yogya hendak memutuskan berapa mangkok bakso yang harus disediakan
rata-rata setiap hari agar keuntungan diperoleh maksimum. Jika disediakan
terlalu banyak (melebihi jumlah yang diminta) maka ia akan menderita kerugian
yaitu rugi/kerugian biaya produksi karena tidak laku. Jika disediakan terlalu
sedikit maka ia juga akan menderita kerugian (rugi kesempatan yaitu berupa
keuntungan yang menjadi hilang karena pembeli datang tetapi tidak bisa
terlayani). Data yang ada biaya produksi bakso per mangkok sebesar Rp 2000,-
dan harga jual bakso per mangkok sebesar Rp 3000,-. Data lain yang diperoleh
berdasarkan pengamatan data masa lalu (historical data), yaitu data permintaan
dan peluang/probabilitas permintaan tersebut.
2.Jenis Keputusan
Menurut Herbert
A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan dibedakan menjadi 2 yaitu
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Perbedaan keputusan
terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan operasionalnya yang
berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri keputusan terprogram
dan keputusan tidak terprogram dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Keputusan terprogram
- Berulang
- Dirumuskan dengan cermat
- Aturan atau algoritma keputusan bagi
orang bawahan untuk digunakan
Keputusan
tidak terprogram
- Kadang-kadang
- Unik
- Analisa baru untuk setiap kejadian
Dengan kata
lain, keputusan terprogram adalah keputusan yang dirumuskan dengan cermat dan
cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan atau algoritma keputusan dapat
dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu
aturan-aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer.
Penggunaan komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan
suatu pra pemilihan oleh seorang pengambil keputusan mengenai bagaimana
keputusan harus diambil untuk waktu yang akan datang.Karena pengambilan
keputusan itu merupakan suatu proses yang mahal ditinjau dari sudut sumber daya
yang sangat langka, waktu dan tenaga manajerial, maka keputusan terprogram
merupakan suatu metode yang efisien untuk menghemat sumber daya yang langka dan
untuk meningkatkan produktifitas manajer.
Sedangkan untuk keputusan tidak
terprogram, keputusan ini tidak sering diulang atau dapat dikatakan keputusan
ini sangat berbeda di setiap pengulangannya, sehingga tidak dapat dikembangkan
suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memogramnya.
Kegiatan pengambilan keputusan baik
yang terprogram ataupun tidak terprogram dapat mengikuti proses pengambilan
keputusan termasuk pemahaman, perancangan dan pemilihan. Penentuan keputusan
terprogram memerlukan lebih banyak pemecahan umum daripada keputusan tidak
terprogram. Untuk keputusan terprogram harus mempertimbangkan bermacam-macam
kondisi sedangkan keputusan tidak terprogram hanya berhubungan dengan suatu
situasi tertentu.