Senin, 21 Oktober 2013

"Prosesor '8-Core' Itu Hal Bodoh"


Jumlah core yang lebih banyak tak selalu lebih bagus, setidaknya itulah pendapat Anand Chandrasekher, Wakil Presiden Senior Qualcomm, produsen mikroprosesor terbesar kedua di dunia.

Lebih jauh, Chandrasekher mengatakan bahwa prosesor 8-core merupakan hal yang "bodoh". "Anda tak bisa begitu saja mengambil delapan mesin pemotong rumput dan mengklaim diri memiliki mesin Ferrari 8-silinder," ujarnya tajam ketika berbicara dengan media Taiwan minggu lalu, seperti dikutip oleh PC World.

Chandrasekher menanggapi pertanyaan soal kemungkinan perusahaannya membuat prosesor gadget dengan 8-inti, sebuah produk yang juga dikenal dengan istilah "octa core".

Beberapa waktu lalu, MediaTek, produsen prosesor lain yang berbasis di Taiwan, telah mengumumkan prosesor mobile 8-inti pertamanya. MediaTek mengklaim bahwa prosesor dengan delapan inti yang sanggup berjalan secara bersamaan ini memiliki kinerja lebih tinggi dari produk sejenis dari kompetitor.

Menurut Chandrasekher, fokus perusahaannya bukanlah mengejar kinerja setinggi mungkin, melainkan lebih pada memberikan pengalaman yang bagus bagi pengguna.

Hal-hal yang mesti diperhatikan untuk mewujudkan tujuan ini adalah modem yang bagus, daya tahan baterai yang panjang, dan harga yang terjangkau.  Ia menambahkan, hanya menambah jumlah core prosesor sebanyak mungkin sama saja dengan sakedar coba-coba.

"Kami tidak bodoh"

Lalu, apakah Qualcomm akan merilis prosesor octa-core di masa depan? "Kami tak melakukan hal bodoh semacam itu," ucap Chandrasekher.

"Saat Anda tak bisa membuat produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, mungkin Anda akan coba menjejali prosesor dengan inti pemrosesan sebanyak mungkin," lanjut dia. "Itu cara bodoh untuk melakukannya dan saya pikir para teknisi kami tidak bodoh."

Menanggapi komentar Chandrasekher, Mediatek mengatakan bahwa prosesor 8-core hanyalah satu dari sejumlah terobosan teknologi dan inovasi lain dari perusahaan itu. MediaTek mengklaim memiliki hubungan lebih dekat dengan pasar dan karena itu mampu merilis produk yang memenuhi kebutuhan konsumen.

"(Prosesor ini) memiliki kemampuan multi-tasking yang sangat baik dan akan meningkatkan pengalaman pengguna dalam memakai aplikasi," tulis MediaTek dalam sebuah e-mail.

Prosesor 8-core dari perusahaan ini dijadwalkan meluncur pada kuartal ke-4 2013. Produk tersebut memiliki perbedaan dari prosesor 8-core terdahulu semacam Exynos 5 dari Samsung, yaitu mampu menjalankan semua core yang dimiliki secara bersamaan.

MediaTek dan Qualcomm bersaing memperebutkan pangsa pasar prosesor mobile di segmen high-end dan low-end. Qualcomm mengandalkan lini produk Snapdragon miliknya yang antara lain dipakai di HTC One, Samsung Galaxy S4, dan tablet Nexus 7 yang baru. Sementara itu, prosesor-prosesor MediaTek dipakai oleh Acer, Lenovo, dan merek Xiaomi asal China.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar