Menggapai
Langit Lapis Ke Dua
Pada suatu hari kami
berencana untuk melakukan pendakian gunung semeru,saya merencanakannya bersama
ke 4 teman kelas saya di ka 17 yaitu Rama,Rio dan Rahman.Mereka pun tertarik
dan langsung merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan pendakian ke gunung
semeru agar tidak mengganggu jadwal kuliah.Kemudian kami ber empat mengadakan
rapat untuk membahas waktu dan mengajak teman – teman dari kami untuk ikut
dalam pendakian gunung semeru tersebut.Hasilnya waktu telah di tentukan yaitu
pada tanggal 3 September 2012,Lalu anggota kami bertambah menjadi 8
orang,masing-masing dari kami ada yang mengajak teman rumah dan teman SMA untuk
menggapai gunung semeru.
Gunung semeru adalah
gunung tertinggi di pulau jawa dengan ketinggian 3676mdpl dan memiliki puncak
terkenalnya bernama puncak Mahameru.Puncak mahameru banyak orang yang
mengatakan di sanalah para dewa bersemayam yang kemudian dikenal sebagai puncak
abadi para dewa.Banyak pendaki yang tertarik kesana karena pemandangan yang
luar biasa dan tidak mungkin ada di tempat tempat lain.Hal itulah yang membuat
kami pergi kesana untuk menyaksikan salah satu ciptaan tuhan yang sangat luar
biasa.
Hari yang kami
tunggu-tunggu itu pun tiba,kami semua berkumpul di stasiun pasar senen pada
pukul 10.00 wib sesuai rencana sebelumnya.Kami menunggu kereta pukul 14.00 wib
dan tentunya kami sudah mempunyai tiket.Nama kereta kami jurusan senen-malang
adalah kereta matarmaja.Tiket kami dapatkan sebelum sebelum hari keberangkatan
kami.Selama kita menunggu kereta,kami mengisi waktu dengan mempersiapkan segala
yang kami butuhkan di kereta seperti makanan,rokok,dll.Waktu pun kemudian
menunjukan jam 13.30 kereta matarmaja pun datang,kami bergegas langsung masuk
kereta dan tentunya tidak lupa foto foto.Karena menggunakan tas gunung atau
bisa di sebut kulkas dua pintu kami pun menjadi perhatian orang banyak.
Tiket kereta api
matarmaja
Stasiun
senen
Keceriaan mengawali
perjalanan kami dengan menaiki kereta matarmaja,kereta pun akan tiba di stasiun
malang pada pukul 08.00 pagi.Kami mengisi waktu di kereta dengan melakukan
berbagai macam permainan,ngobrol dengan penumpang lain dan tentunya tidak lupa
foto foto.
Tidak terasa perjalanan
yang sangat seru di kereta dan akhirnya kereta pun tiba di stasiun malang.Kami pun
langsung bergegas melakukan keluar dari stasiun kemudian masing masing dari
kami melakukan berbagai macam aktivitas,ada yang mandi,makan,packing tas
gunung,charger hp.Semua itu di lakukan serentak agar tidak ada yang menunggu
dan juga menghemat waktu.
Setelah semua
selesai,kami pun langsung membooking angkot untuk segera berangkat ke pasar
tumpang.Angkot pun dapat dan sudah ada proses tawar menawar terlebih
dahulu.Barang-Barang pun di letakkan di atas angkot dan kemudian berangkatlah
kita ke Ranu pane.
Angkot
dari stasiun malang menuju Pasar tumpang
Perjalanan memakan
waktu sekitar 1 jam,jalanan menuju pasar tumpang banyak lubang di tengah
perjalanan ada tas gunung milik kami hampir jatuh dari angkot.Akhirnya tibalah
kita di pasar tumpang.Dari sini menuju Ranupane menggunakan jeep.Baru datang
kami langsung di tawarkan mobil jeep,mungkin supir jeepnya sudah memahami bahwa
kita akan ke semeru.Untuk menghemat waktu kami langsung melakukan proses tawar
menawar dengan pihak jeep.
Harga pun mencapai pada
kata sepakat,kami langsung meletakan barang bawaan kami ke atas jeep.Sebelum
berangkat supirnya mengingatkan untuk fotocopy ktp surat kesehatan dan ktp
masing masing 2 lembar.Karena akan di butuhkan untuk proses pendaftaran di
Ranupane dan di Ranupane tidak ada tukang fotocopy jadi harus dipersiapkan di
Pasar tumpang.
Jeep
Pasar Tumpang
Perjalanan
pun dimulai,memakan waktu lebih dari 2jam dari pasar tumpang menuju
Ranupane.Kondisi jalan yang berkelok kelok dan di tepi jurang membuat hati
berdebar debar.
Dan
setelah 2 jam perjalanan, tibalah kita di Ranupane pos pendaftaran untuk
pendakian semeru.Kita tiba pada pukul 14.00,salah satu dari kami langsung
melakukan proses pendaftaran dan sisanya berganti pakaian untuk melakukan
pendakian.
Saya sempat makan di
warung rawon yang berada di Ranu pane,saya sempat melakukan sedikit wawancara
kepada bapak-bapak tua penjual rawon tersebut.Saya memanggil beliau dengan
sebutan ‘Pak deh’.Berikut sepintas wawancaya saya dengan Pak deh.
Saya : Pak deh,sudah berjualan rawon sejak
kapan?
Pak deh : Oh mass,saya berjualan disini sudah 25
tahun bersama istri saya
Saya : Lama juga yah pak deh,bulan ini
banyak atau tidak pendaki yang sudah mendaki kesini.
Pak deh : Banyak sekali mas,lebih banyak lagi
pendaki datang pada akhir pekan.Mas sendiri asalnya dari mana?
Saya : Saya dari jakarta pak deh.Selain
disini sudah pernah berjualan di tempat lain?
Pak deh : Saya dulu sempat berjualan di Ranu
kumbolo mas,tapi pindah lagi kesini dengan alasan tertentu.
Saya : Hahhh!! (saya sempat kaget,karena
dari Ranu pane ke Ranu kumbolo harus melukan pendakian yang memakan waktu
kurang lebih 5 atau 6 jam).Terima kasih pak deh,saya harus segera memulai
perjalanan.Minta doanya pak deh supaya semua selamat.
Pak deh : Iya mas,hati hati ya.Tentu semua
pendaki disini akan saya doakan semoga selamat dan sampai tujuan.
Saya : Terima kasih pak deh...
Waktu menunjukan pukul
15.30,kami memulai perjalanan kami dari Ranupane menuju Ranukumbolo.
Perjalanan
ke Ranukumbolo
Perjalanan dari Ranu Pane
ke Ranu Kumbolo terasa cukup berat,cukup menguras mental dan fisik kami.Dan
malam pun menghampiri kami di tengah perjalanan,kami harus bergegas menyiapkan
headlamp dan melanjutkan perjalanan.Udara dingin menyerang kami di perjalanan
dan fisik yang lelah menggoyahkan mental kami.
Akhirnya kami pun tiba
di Ranu Kumbolo.Kami tiba pada pukul 22.00,perjalanan berhasil kami
tempuh.Sesampainya di Ranu kumbolo kami langsung mendirikan tenda dan langsung
memasak makanan untuk memulihkan kondisi fisik kami.Udara di Ranu Kumbolo
sangat dingin,karena semuanya pada lelah kemudian kamipun segera tidur dengan
berselimut udara dingin Ranu Kumbolo.
Ranu
Kumbolo
Tidak terasa sudah jam
07.00 pagi,kami segera membuat sarapan dan membereskan tenda dan sampah-sampah
yang kami buat semalam.Perjalanan akan di lanjutkan ke Kalimati pada pukul
10.00 pagi,Kalimati adalah camp sesudah Ranu Kumbolo disana kita beristirahat
untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Puncak Mahameru.
Setapak demi setapak
kita lalui perjalanan menuju kalimati,tidak jarang kaki mengalami keram.Puncak
Mahameru pun sudah terlihat dari kejauhan.
Dan pada pukul
16.00,kami pun tiba di pos kalimati.Kami bergegas mendirikan tenda dan langsung
memasak makanan untuk memulihkan tenaga kami.Untuk melakukan pendakian ke
puncak mahameru akan dilakukan pada pukul 00.00,agar dapat melihat sunrise yang
tidak pernah di lihat di tempat lain.
Setelah makan kami pun
segera tidur untuk beristirahat dan akan bangun pada pukul 23.00 untuk melakukan pendakian ke puncak mahameru
yang menguras fisik maupun mental kami.
Kalimati
Alarm
dari saya pun berbunyi,saya segera membangunkan semua teman teman yang sedang
terlelap tidur.Semua langsung bangun dan mempersiapkan segala kebutuhan yang
akan di bawa untuk mendaki ke puncak mahameru.
Pada pukul 00.00 ,kami
pun memulai perjalanan dengan udara yang dingin menyelimuti seluruh badan
kami.Track pasir dan debu langsung menyambut kami.Masing-masing dari kami
segera memakai masker yang telah di persiapkan sebelumnya agar terhindar dari
debu yang cukup banyak ini.
Setengah perjalanan
telah kami lalui,sekarang kami telah berada di arcopodo.Arcopodo adalah camp
terakhir para pendaki untuk mencapai puncak,tapi jarang para pendaki yang camp
disini karena track yang cukup sulit.Waktu menunjukan pukul 03.20,Puncak
mahameru masih sangat jauh terlihat.Kami langsung melanjutkan perjalanan agar
dapat melihat sunrise dari puncaknya para dewa ini.
Kami berhasil melewati
batas vegetasi pada pukul 04.10,disini sudah tidak ada lagi tumbuhan yang
hidup.Disinilah ujian fisik dan mental kami sebenarnya.Track pasir yang sangat sulit membuat kami 5 kali
melangkah 3kali turun kebawah.Kami pun dikejar waktu,karena pada pukul 10.00
dari kawah mahameru sudah mengeluarkan semburan gas beracun.Para pendaki di
wajibkan sudah turun sebelum jam 10.00.
Akhirnya pada pukul
05.10,matahari pun mengeluarkan semburan cahaya yang sangat indah.Walaupun kami
belum sampai puncak mahameru,kami berhasil menyaksikan sunrise yang muncuk dari
langit lapis ke 2.
Sunrise
di Mahameru
Sunrise
di Mahameru
Akhirnya pada pukul
08.00 ,kami pun sampai di puncak mahameru.Disini langsung terlihat banyak
bendera merah putih yang menandakan sudah sampainya kami di Puncak abadi para
dewa.Kami langsung melihat sebuat memoriam dari Soe Hoek Gie.Beliau adalah
seorang aktivis dari mahasiswa UI (Universitas Indonesia) dan sekaligus pendiri
Mapala pertama di UI.Gie meninggal karena menghirup gas beracun di puncak
mahameru dan sebagai penghormatannya di buatkan sebuah memoriam untuk
mengenangnya .
Puncak
Mahameru
Puncak
Mahameru
Puncak
Mahameru
Puncak
Mahameru
Memorian
Soe Hok Gie & Idhan Lubis
Setelah foto-foto kami
pun segera turun dari puncak untuk menghindari dari gas beracun itu
sendiri.Sesampainya di pos kalimati kami pun beristirahat dan menginap semalam
.Besoknya kami melakukan perjalanan turun dari gunung semeru dan segera ke kota
malang untuk memesan tiket kereta pulang ke jakarta.
Sungguh pengalaman yang
sangat luar biasa,bisa di beri kesempatan menyaksikan sebuah fenomena alam yang
sangat indah.Saya bersyukur kepada Allah SWT dan sadar betapa besarnya sebuah
kekuasaan tuhan dibandingkan seorang sosok manusia.Keindahan yang tidak bisa
saya ungkapkan dengan kata kata dan sebuah perjalanan yang bisa kami ambil
hikmah dari semua kejadian yang terjadi di Gunung semeru.
Rincian
Biaya: Kereta api matarmaja Rp 51000 x 2
= Rp 102.000
Angkot stasiun malang-tumpang =
Rp 10.000
Jeep tumpang-ranupane
= Rp 30.000
Administasi pendaftaran = Rp 10.000
Truk sayur ranupane-tumpang
= Rp 30.000
Angkot tumpang-stasiun malang = Rp
10.000
Total Rp 192.000