CONTOH
TULISAN ILMIAH POPULER
HINDARI
FAST FOOD SAAT DIET
KOMPAS.com - Mengatur pola makan, atau membatasi
konsumsi karbohidrat dan lemak, adalah hal yang biasa dilakukan saat diet.
Padahal ketimbang membatasi asupan karbohidrat, lebih baik Anda mengurangi
konsumsi makanan cepat saji untuk mencegah penimbunan lemak dalam tubuh.
Fast food
mengandung tepung terigu yang tinggi sehingga bisa membuat tubuh jadi lebih
gemuk. Yang lebih bahaya, makanan cepat saji juga mengandung minyak jenuh yang
tinggi.
"Makanan cepat
saji mengandung minyak yang sangat tinggi karena digoreng dalam minyak
banyak," ungkap dr Abdullah Firmansah, SpGk, MKes, spesialis gizi klinik
dari Sentosa Hospital, Bandung, kepada Kompas Female, beberapa waktu
lalu.
Proses penggorengan
secara deep fried (digoreng dalam minyak yang banyak dan panas) membuat
makanan terendam minyak. Akibatnya, semua pori pada makanan menyerap banyak
minyak, sehingga makanan jadi lebih renyah.Namun, proses penggorengan minyak
banyak dan dalam suhu tinggi ini akan mengubah senyawa dalam makanan menjadi
lemak jahat dan kolesterol. Tumpukan lemak jahat dan kolesterol akan sulit
diproses, dan diubah menjadi energi untuk beraktivitas sehari-hari.
"Inilah sebabnya, setelah makan fast food tubuh seringkali masih terasa lemas dan tak berenergi. Lemak jahat sulit dihancurkan tapi justru menumpuk di bawah kulit," tambahnya.
Lemak jahat yang sulit
dimetabolisme tubuh ini akan membuat tubuh jadi lebih gemuk. Selain jadi lebih
gemuk, terlalu banyak mengonsumsi fast food juga akan meningkatkan kadar
gula darah dan memperberat kondisi penyakit diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar