Minggu, 08 Desember 2013

TKI di Hongkong Korban Pertama H7N9




Pemerintahan Hongkong meningkatkan kewaspadaan setelah seorang TKW Indonesia positif terinfeksi virus H7N9. Menurut pemerintah setempat, TKW tersebut juga menjadi korban pertama flu burung H7N9 di negara tersebut.

Menurut Hongkong's Secretary for Food and Health, Ko Wing-man, pembantu rumah tangga berusia 36 tahun tersebut, saat ini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat. Menurut Ko, pemerintahan Hongkong telah meningkatkan level kewaspadaan menghadapi pandemik influenza yang mungkin akan terjadi.

Korban berinisial TM itu dikabarkan bepergian ke Shenzen, sebuah wilayah Hongkong yang dekat dengan China. Di wilayah tersebut, korban dikabarkan membeli, menyembelih, dan makan seekor ayam. Teman yang ikut bersamanya dikabarkan juga ikut menjalani perawatan. Infeksi virus flu burung strain H7N9 pertama kali pada manusia ditemukan pada Maret 2013. 

Menurut World Health Organization (WHO), kasus itu pertama kali ditemukan di wilayah Shanghai, China. Setelah beberapa minggu, dilaporkan ada100 kasus serupa di wilayah tersebut. Laporan WHO pada (6/11/2013) menyatakan, telah ditemukan 139 kasus terinfeksi H7N9, termasuk 45 kematian yang diakibatkan virus tersebut.

Sebetulnya, sejak ditemukan pada Maret 2013, telah terjadi penurunan yang cukup drastis pada jumlah infeksi H7N9. Menurut WHO, hal ini disebabkan penutupan peternakan dan pasar unggas di wilayah yang terinfeksi. Sampai saat ini, belum ditemukan bukti penularan virus yang terjadi antar-manusia.

Untuk mengantisipasi dampak virus lebih jauh, Ko mengatakan, pihaknya telah membatalkan impor daging ayam dari tiga peternakan asal Shenzen. Pemerintah Hongkong juga akan menginspeksi peternakan unggas pada semua pasar yang ada.

Hongkong tidak mau lagi kecolongan virus flu setelah dampak serius yang ditimbulkan Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2003. Virus SARS dilaporkan menginfeksi 8.096 orang dan membunuh 744 jiwa di seluruh dunia.

Pada Senin (2/12/2073), sesuai laporan kantor berita Xinhua, pemerintah kota Shanghai akan menunda perdagangan unggas hidup mulai 31 Januari sampai 30 April. Penundaan diharapkan mencegah outbreak akibat infeksi virus H7N9.

Menanggapi kabar ini, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama telah menjalin komunikasi dengan Konsulat Jenderal RI di Hongkong dan membantu penanganan korban.

"Saat ini yang bersangkutan dirawat di ICU Queen Mary Hospital. Kita juga sedang menjalin kontak dengan keluarganya. Selain itu, kita juga memperingatkan semua WNI yang di Hongkong untuk waspada dan segera berobat bila ada yang sakit," kata Tjandra, Rabu (12/4/2013).

Terkait pengawasan dalam negeri, Tjandra mengatakan, pihaknya akan mengimplementasikan International Health Regulation (IHR) 2005. Salah satunya pengecekan suhu tubuh bagi penumpang pesawat dari luar negeri yang masuk wilayah Indonesia. Hal ini juga akan dilakukan di pintu masuk dan keluar pelabuhan.

"Hal ini kita lakukan pada seluruh pelabuhan dan bandara di seluruh Indonesia. Yang pasti kita juga mengecek persiapan laboratorium Kementerian Kesehatan RI untuk mendeteksi bila ada virus H7N9 yang masuk," kata Tjandra.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar