Pemerintahan
Hongkong meningkatkan kewaspadaan setelah seorang TKW Indonesia positif
terinfeksi virus H7N9. Menurut pemerintah setempat, TKW tersebut juga menjadi
korban pertama flu burung H7N9 di negara tersebut.
Menurut
Hongkong's Secretary for Food and Health, Ko Wing-man, pembantu rumah tangga
berusia 36 tahun tersebut, saat ini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit
setempat. Menurut Ko, pemerintahan Hongkong telah meningkatkan level
kewaspadaan menghadapi pandemik influenza yang mungkin akan terjadi.
Korban
berinisial TM itu dikabarkan bepergian ke Shenzen, sebuah wilayah Hongkong yang
dekat dengan China. Di wilayah tersebut, korban dikabarkan membeli,
menyembelih, dan makan seekor ayam. Teman yang ikut bersamanya dikabarkan juga
ikut menjalani perawatan. Infeksi
virus flu burung strain H7N9 pertama kali pada manusia ditemukan pada
Maret 2013.
Sebetulnya,
sejak ditemukan pada Maret 2013, telah terjadi penurunan yang cukup drastis
pada jumlah infeksi H7N9. Menurut WHO, hal ini disebabkan penutupan peternakan
dan pasar unggas di wilayah yang terinfeksi. Sampai saat ini, belum ditemukan
bukti penularan virus yang terjadi antar-manusia.
Untuk
mengantisipasi dampak virus lebih jauh, Ko mengatakan, pihaknya telah
membatalkan impor daging ayam dari tiga peternakan asal Shenzen. Pemerintah
Hongkong juga akan menginspeksi peternakan unggas pada semua pasar yang ada.
Hongkong
tidak mau lagi kecolongan virus flu setelah dampak serius yang ditimbulkan
Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2003. Virus SARS dilaporkan
menginfeksi 8.096 orang dan membunuh 744 jiwa di seluruh dunia.
Pada Senin
(2/12/2073), sesuai laporan kantor berita Xinhua, pemerintah kota
Shanghai akan menunda perdagangan unggas hidup mulai 31 Januari sampai 30
April. Penundaan diharapkan mencegah outbreak akibat infeksi virus H7N9.
Menanggapi kabar ini, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama telah menjalin komunikasi dengan Konsulat Jenderal RI di Hongkong dan membantu penanganan korban.
"Saat
ini yang bersangkutan dirawat di ICU Queen Mary Hospital. Kita juga sedang
menjalin kontak dengan keluarganya. Selain itu, kita juga memperingatkan semua
WNI yang di Hongkong untuk waspada dan segera berobat bila ada yang sakit,"
kata Tjandra, Rabu (12/4/2013).
Terkait
pengawasan dalam negeri, Tjandra mengatakan, pihaknya akan mengimplementasikan
International Health Regulation (IHR) 2005. Salah satunya pengecekan suhu tubuh
bagi penumpang pesawat dari luar negeri yang masuk wilayah Indonesia. Hal ini
juga akan dilakukan di pintu masuk dan keluar pelabuhan.
"Hal ini kita lakukan pada seluruh pelabuhan dan bandara di seluruh Indonesia. Yang pasti kita juga mengecek persiapan laboratorium Kementerian Kesehatan RI untuk mendeteksi bila ada virus H7N9 yang masuk," kata Tjandra.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2013/12/04/1452524/TKI.di.Hongkong.Korban.Pertama.H7N9. 08/12/2013 16:47
http://health.kompas.com/read/2013/12/04/1452524/TKI.di.Hongkong.Korban.Pertama.H7N9. 08/12/2013 16:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar